Orange Pi Neo Dari Komunitas DIY ke Rival Baru Steam Deck, Kenapa Handheld Ini Jadi Perbincangan
Lo pasti udah sering liat Steam Deck, ROG Ally, sampe MSI Claw viral di medsos, kan? Sekarang, giliran Orange Pi Neo naik panggung. Bukan, ini bukan sekadar merek hobi “ngecengin” PC mini single-board doang. Q1 2025, Orange Pi langsung geger komunitas gadget global: mereka rilis Neo, handheld PC “budget” yang speknya ngakalin harga mainstream. Target? Semua yang pengen Steam Deck, tapi dompet menjerit! Dan viralnya, fitur serta performa konsol ini ternyata ngebut buat harga di bawah 10 juta.
Bayangin, Neo ini modal layar FHD 7” 120Hz, dua pilihan prosesor Ryzen 7840U/8840U (yang biasanya nongol di ultrabook gaming), RAM sampe 16GB DDR5, storage NVMe sampai 2TB! Gak cuma Windows, Neo langsung plug & play Manjaro Linux, jadi buat anak open source bisa install dua sistem sekaligus—baru handheld kayak gini yang kasih opsi dual-OS legal tanpa ribet crack atau mod. Komunitas Linux sampe YouTuber Indo langsung turun gunung unboxing, stres test, dan battle lawan Deck serta Ally.
Build-nya rapi, form factor kokoh, warna ciamik (hitam klasik & putih hype). Layout button dan trigger anti-drift, stick hall effect, dual USB4, microSD, dan port 3,5mm—beneran portable tanpa drama. Visual 500 nits! Cocok buat begadang Cyberpunk di cafe atau commuter gaming tiap hari.
Neo, “Steam Deck Killer” Gaya Open-Source
Kita bongkar lebih deket: Ryzen 7840U/8840U itu bukan chip receh. Tes Genshin Impact sampe Cyberpunk rata-rata dapet 40–60 FPS FHD, bahkan ngecharge bisa boost ke 70-an FPS di setting menengah. RAM bawaannya 16GB, SSD mulai 512GB dan gampang di-upgrade, slot storage anti ribet. Uniknya, user yang butuh Linux untuk develop/coding bisa dual boot, dan yang doyan Windows tinggal install resmi (nggak perlu cari crack aneh-aneh).
User Indo viral battle “hack” Neo, dari mod game, emulator lawas, sampe project coding kuliah—semua stabil! Layout stick dan trigger Hall Effect lebih minim error, panel backlit terang, button grip nggak pegal. Fitur lain? Speaker stereo nendang, baterai 50 Whr tahan 4–7 jam main AAA/multimedia, charger 65 watt. Minusnya? Support aftersales region masih harus dikejar, Windows driver kadang perlu update biar mulus. Tapi buat harga segini, komunitas Indogamers rata-rata setuju: Neo anti tipu-tipu, jauh lebih futureproof dari handheld “diskon” random.
Neo Buka Era Baru: Handheld Gak Lagi Sekadar Gengsi, Tapi Logika Cerdas “Value For Money”
Secara pribadi, penulis ngerasa Orange Pi Neo bukan gimmick hype asal China. Ini hasil culture DIY, open ecosystem, jadi makin berisik di scene Asia Tenggara. Device kayak begini cocok buat mahasiswa, developer, gamer urban, bahkan streamer newbie yang pengen alat portable, murah, dan gampang dioprek, bukan sekadar flex sultan.
Di komunitas ada tren migrate ke Neo, karena mereka bisa “total control” sistem dan setting. Modder Indo aktif drop tutorial mod skin, emulator, sampai review multitasking. Harga 7–9 juta (setengah seri premium rival!) bikin makin banyak casual gamer pindah ke device yang “bisa custom” tanpa takut garansi ilang.
Kalau trend ini makin kenceng, list “next handheld” wajib jadi pertimbangan brand lokal: hybrid open, powerful, harga masuk akal. Skenario gaming urban makin dinamis, makin mobile, dan Neo ngebuktikan: handheld canggih nggak harus mahal, yang penting fungsional dan support komunitas!


