Lagu Tema Worlds 2025: “Sacrifice” Jadi Sorotan, Kenapa Bisa Begitu?
Tahun 2025 ini, kalau kamu nge-fans League of Legends, pasti udah nggak asing lagi dengan yang namanya Worlds, alias kejuaraan dunia yang jadi ajang bergengsi bagi tim-tim terbaik dari seluruh dunia. Tapi kali ini, bukan cuma pertandingan seru dan dramatis yang bikin Worlds 2025 jadi pembicaraan. Ada satu hal yang bikin para gamer dan bahkan orang-orang di luar komunitas LoL nggak bisa berhenti ngomongin: lagu tema “Sacrifice” dari penyanyi G.E.M. yang jadi soundtrack resmi turnamen tahun ini.
Bukan cuma soal musik yang enak didenger, tapi juga soal kontroversi dan polemik yang menyertainya. Lagu ini bener-bener jadi pembicaraan hangat, entah itu dari segi musikalitas atau kontroversi yang muncul setelah video musiknya diganti. Lantas, apa yang membuat “Sacrifice” begitu viral dan kontroversial? Yuk, kita ulas lebih dalam!
G.E.M. dan Peranannya di “Sacrifice”: Sebuah Langkah Berani dari Riot Games
Sebelumnya, Riot Games selalu memilih band atau artis internasional dengan genre musik yang lebih “mainstream” untuk lagu tema Worlds, seperti Imagine Dragons dengan Warriors atau The Glitch Mob dengan Rise. Nah, kali ini, mereka memilih G.E.M., penyanyi asal Hong Kong yang sudah terkenal dengan lagu-lagu pop dan balada emosionalnya. Pilihan yang cukup berani, mengingat G.E.M. lebih dikenal di dunia musik Asia ketimbang internasional, meskipun dia punya penggemar yang cukup besar.
Lagu “Sacrifice” sendiri membawa nuansa yang sangat berbeda. Dibandingkan dengan lagu-lagu tema sebelumnya yang lebih enerjik dan penuh semangat, “Sacrifice” lebih terkesan melankolis dan introspektif. Liriknya mengangkat tema tentang pengorbanan dan perjuangan, yang tentunya sangat relevan dengan atmosfer kompetitif di Worlds. Gaya musik G.E.M. yang sangat emosional membuat lagu ini terasa lebih dekat dengan para pemain dan penonton, membangun koneksi emosional yang lebih dalam dibandingkan lagu-lagu tema sebelumnya yang cenderung lebih “bombastis”.
Namun, meskipun musiknya keren, ada beberapa hal yang bikin lagu ini jadi kontroversial.
Ganti Aktor Karena Komentar Seksis
Awalnya, Riot Games berencana untuk membuat video musik dengan melibatkan Bwipo, seorang mantan pemain League of Legends yang sempat berkarir di tim Fnatic. Sayangnya, setelah komentar seksis dari Bwipo yang memicu kemarahan banyak orang, Riot Games memilih untuk mengganti aktor dalam video musik tersebut. Bwipo, yang awalnya diharapkan untuk tampil dalam video tersebut, akhirnya tidak jadi ditampilkan setelah kontroversi itu pecah.
Keputusan ini tentunya langsung memicu perdebatan di kalangan komunitas. Beberapa orang merasa bahwa Riot Games terlalu cepat mengambil tindakan, sementara yang lain mendukung keputusan tersebut karena menjaga integritas acara. Di sisi lain, ada pula yang merasa kecewa dengan penggantian ini, karena mereka sudah menantikan penampilan Bwipo sebagai bagian dari video musik lagu yang begitu ikonik ini.
Di sisi positifnya, penggantian tersebut menunjukkan bahwa Riot Games berusaha menjaga citra dan nilai-nilai yang lebih positif dalam industri esports, meskipun hal ini tak lepas dari perdebatan dan respons beragam dari komunitas.
“Sacrifice”: Lagu yang Menghanyutkan dan Menyentuh Hati
Bicara soal kualitas musik, lagu “Sacrifice” tetap memberikan vibe yang beda banget dengan lagu-lagu tema sebelumnya. Dengan nada yang lebih lembut dan lirik yang penuh emosi, lagu ini berusaha menggambarkan perjuangan yang ada di balik setiap kemenangan, baik itu untuk para pemain maupun para penggemar. Gaya musik pop dari G.E.M. yang khas membalut setiap kata dalam lirik yang penuh makna, sehingga kita bisa merasakan betapa beratnya pengorbanan yang harus dilakukan demi mencapai sebuah kemenangan.
Lirik “Sacrifice” sendiri menggambarkan proses yang sangat dalam. Ada kalimat-kalimat seperti “Everything you give away, is all for the game” yang menggambarkan bagaimana pengorbanan para pemain, tim, dan penggemar menjadi bagian dari jalan menuju kemenangan. Pesan ini bukan hanya relevan untuk LoL, tapi juga bisa diterapkan di kehidupan nyata, di mana kadang kita harus mengorbankan banyak hal untuk mencapai tujuan besar.
Selain itu, meskipun lagu ini lebih melankolis, ada juga beberapa bagian yang memberikan kesan epik, yang akhirnya berhasil membuat lagu ini tetap terasa besar. Mungkin nggak seenerjik lagu-lagu tema sebelumnya, tapi justru keunikannya itu yang membuat “Sacrifice” jadi beda dari lagu-lagu Worlds sebelumnya.
Ada yang Setuju, Ada yang Nggak
Seperti halnya sebuah karya seni lainnya, reaksi terhadap “Sacrifice” nggak semuanya positif. Beberapa penggemar League of Legends merasa lagu ini terlalu lembut dan nggak se-“epic” lagu-lagu tema Worlds sebelumnya yang penuh dengan semangat perjuangan dan kemenangan. Mereka merasa bahwa lagu ini kurang “mengangkat” suasana kompetisi yang biasanya penuh semangat dan tegang. Beberapa komentar bahkan mengatakan bahwa “Sacrifice” terasa lebih cocok untuk film drama daripada untuk sebuah turnamen esports seperti Worlds.
Namun, banyak juga yang mengapresiasi lagu ini karena kedalaman emosional yang dibawanya. Menurut mereka, “Sacrifice” berhasil mengangkat sisi lain dari esports yang seringkali terlupakan: pengorbanan. Lagunya memberikan sentuhan yang lebih humanis, dan itu adalah sesuatu yang jarang ditemukan di dunia yang biasanya identik dengan kompetisi dan kemenangan semata.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kontroversi ini?
Dari kontroversi dan perdebatan tentang “Sacrifice”, kita bisa belajar banyak hal tentang bagaimana Riot Games berusaha untuk membuat perubahan dalam cara mereka mengemas esports lewat musik. Mereka nggak hanya fokus pada aspek kompetisi, tetapi juga ingin menggali sisi emosional dari para pemain dan penggemar. Ini menunjukkan bahwa esports bukan hanya soal permainan, tapi juga soal perjalanan panjang yang penuh pengorbanan.
Di sisi lain, keputusan Riot Games untuk mengganti aktor dalam video musik menunjukkan bagaimana dunia esports semakin memperhatikan nilai-nilai sosial yang ada. Dengan semakin banyaknya penggemar dari berbagai kalangan, industri ini harus berhati-hati dalam setiap langkahnya. Esports nggak hanya tentang game, tapi juga tentang nilai-nilai positif yang ingin dibawa.
“Sacrifice” – Antara Musik dan Esports
Lagu “Sacrifice” dari G.E.M. mungkin bukan lagu yang paling “mainstream” dalam sejarah lagu tema Worlds, tapi lagu ini berhasil membawa kita pada perjalanan emosional yang berbeda. Dengan lirik yang dalam dan musik yang menyentuh, “Sacrifice” mengingatkan kita bahwa di balik setiap kemenangan, ada pengorbanan besar yang harus dibayar.
Kontroversi yang menyertai lagu ini justru menambah sensasi yang bikin lagunya semakin melekat di ingatan banyak orang. Terlepas dari segala perdebatan, satu hal yang pasti: “Sacrifice” adalah sebuah lagu yang nggak bisa dianggap remeh, dan berhasil membuktikan bahwa esports bisa lebih dari sekadar game — ia bisa menjadi sebuah perjalanan emosional yang mengharukan.


