Dissidia Bangkit Lagi: Saat Nostalgia dan Tren Mobile Bertemu
Kalau kamu gamer yang udah cukup lama nongkrong di dunia Final Fantasy, nama Dissidia pasti nggak asing. Dulu, seri ini jadi salah satu alasan kenapa PSP sempat laku keras di rental dan warnet. Bayangin aja — karakter-karakter legendaris dari berbagai dunia FF saling baku hantam dalam satu arena epik. Dan sekarang, hampir dua dekade kemudian, Square Enix mutusin buat ngebangkitin seri itu lagi lewat proyek baru berjudul New Dissidia Final Fantasy Mobile.
Kabar ini pertama kali muncul lewat teaser pendek yang diunggah Square Enix di akun X (Twitter) resmi mereka. Nggak banyak yang ditunjukkan, cuma logo bergaya elegan dengan tagline “Reignite the Battle of Legends.” Tapi buat fans setia Final Fantasy, itu udah cukup buat bikin hype meledak. Dalam hitungan jam, tagar #NewDissidia langsung trending, dan komunitas mulai sibuk berspekulasi: apakah ini bakal jadi remake, reboot, atau justru sesuatu yang benar-benar baru?
Yang bikin penasaran, Square Enix nyebut game ini sebagai “Team Boss Battle Arena” untuk iOS dan Android. Frasa itu nggak terdengar kayak fighting klasik, tapi lebih ke arah co-op action atau multiplayer arena dengan sistem pertarungan melawan boss raksasa. Banyak yang menduga gameplay-nya bakal nyampur elemen raid battle khas RPG mobile dengan sistem aksi cepat ala Dissidia klasik.
Dan kalau ngomongin karakter, kayaknya nggak usah ragu. Dalam teaser-nya aja udah kelihatan siluet Cloud, Lightning, Noctis, dan Sephiroth — basically, para all-star dari tiap generasi Final Fantasy. Kombinasi nostalgia plus potensi gameplay baru ini bikin banyak gamer ngerasa: “Oke, ini mungkin saatnya Dissidia balik beneran.”
Square Enix sendiri lagi di fase agresif dalam ngebawa IP lamanya ke platform baru. Setelah sukses ngerilis Final Fantasy VII: Ever Crisis dan remake besar-besaran FFVII Rebirth, mereka keliatan sadar bahwa pasar mobile bukan cuma ladang gacha, tapi tempat buat ngebangun komunitas baru — terutama generasi gamer muda yang lebih sering main lewat smartphone ketimbang konsol.
Arena Baru, Gaya Lama: Kenapa New Dissidia Bisa Jadi Game Mobile Terseru 2025
Kalau lo lihat sejarahnya, seri Dissidia selalu punya ciri khas yang beda dari game fighting biasa. Sistem Bravery vs HP Attack bikin gameplay-nya nggak sekadar pencet tombol secepat mungkin, tapi mikir strategi kapan harus nge-rush, kapan harus main aman. Nah, kalau sistem itu beneran dibawa ke versi mobile, New Dissidia bisa punya gameplay yang lebih dalam daripada kebanyakan arena game di smartphone saat ini.
Tapi hal menarik lain justru ada di konsep “Team Boss Battle Arena.” Square Enix kayaknya paham bahwa gamer mobile zaman sekarang lebih suka kolaborasi ketimbang kompetisi murni. Mode co-op lawan boss gede bareng teman satu tim kedengerannya bukan cuma seru, tapi juga sosial semacam versi raid battle di Genshin Impact, tapi dengan jiwa Final Fantasy yang kental.
Beberapa insider di komunitas Jepang bahkan nemu bocoran soal sistem baru bernama Legend Sync fitur yang kabarnya bikin pemain bisa “sinkron” dengan karakter legendaris untuk dapetin kekuatan dan story mission khusus. Jadi bukan cuma grinding tanpa arah, tapi juga eksplorasi mini-story tiap karakter. Bisa dibilang kayak sistem bond di RPG, tapi dibungkus dalam format arena yang dinamis.
Kalau dilihat dari track record, Square Enix udah nunjukin kalau mereka tahu cara bikin game mobile yang secara visual masih “berjiwa konsol.” Ever Crisis contohnya, berhasil nampilin cutscene dan animasi yang detail banget untuk ukuran smartphone. Jadi bisa dibilang, New Dissidia Final Fantasy Mobile bakal jadi salah satu game dengan grafis paling “niat” di tahun 2025 apalagi kalau mereka pakai engine yang sama.
Reaksi komunitas juga sejauh ini positif. Di forum r/FinalFantasy, banyak yang bilang ini bisa jadi “the proper comeback Dissidia deserves.” Fans lama excited, tapi juga sedikit khawatir soal monetisasi. Wajar sih, karena Square Enix punya reputasi “campur aduk” di urusan itu. Tapi kalau mereka belajar dari kesuksesan Ever Crisis yang relatif fair buat pemain F2P, ada harapan besar Dissidia Mobile nggak jatuh ke jebakan gacha brutal.
Dan kalau semua prediksi ini bener grafis niat, gameplay strategis, sistem co-op sosial, plus roster karakter legendaris maka New Dissidia Final Fantasy Mobile berpotensi gede banget buat ngisi celah antara game casual dan hardcore di platform mobile. Ini bukan cuma proyek nostalgia, tapi upaya serius buat ngidupin kembali semangat “battle of legends” ke generasi baru gamer.
Refleksi: Antara Nostalgia, Hype, dan Arah Baru Square Enix
Yang paling menarik dari kebangkitan Dissidia ini adalah cara Square Enix menyeimbangkan masa lalu dan masa depan. Mereka nggak sekadar jual nostalgia, tapi mencoba ngasih bentuk baru buat franchise lama yang sempat “mati suri.” Setelah Dissidia NT di PS4 gagal memenuhi ekspektasi, versi mobile ini bisa jadi ajang redemption dan kalau berhasil, bisa jadi template buat IP lain di masa depan.
Kalau dipikir-pikir, Square Enix lagi pintar-pintarnya main strategi ekosistem. Sekarang mereka punya FFVII Rebirth buat konsol premium, Ever Crisis buat mobile RPG fans, dan nanti New Dissidia buat pemain yang haus aksi cepat dan kompetitif. Jadi, tanpa sadar, mereka sedang bikin “semesta Final Fantasy” yang bisa lo nikmatin di mana aja dari layar TV sampai layar tangan.
Buat gamer lama, ini juga nostalgia yang manis. Dulu, ngebawa Cloud dan Squall ke satu arena aja udah bikin heboh. Sekarang, lo bisa battle bareng temen di mana aja, kapan aja, tanpa kabel atau ad-hoc. Teknologi akhirnya ngejar mimpi lama gamer PSP tahun 2008.
Dan buat generasi baru, ini kesempatan buat ngerasain energi yang dulu bikin Dissidia jadi salah satu seri paling ikonik. Mereka nggak harus tahu semua lore FF buat menikmati gameplay-nya cukup nikmatin aksi cepat, visual keren, dan karakter yang karismatik.
Secara pribadi, gue ngerasa New Dissidia Final Fantasy Mobile bisa jadi jembatan penting antara gamer lama dan baru. Sebuah proyek yang bukan cuma ngejual nostalgia, tapi juga berani berinovasi di ruang yang selama ini dianggap “mainstream mobile.”


