Written by 12:44 am Berita Game, CONSOLE GAMES, Review & Preview

New Dissidia FF Mobile: Hype Baru Dunia Final Fantasy

Ketika Nostalgia Bertemu Era Baru

Kalau lo main PSP di era 2000-an, lo pasti tahu betapa kerennya Dissidia Final Fantasy. Game itu bener-bener fenomena ngumpulin semua karakter ikonik dari tiap seri Final Fantasy terus nyuruh mereka adu jurus di arena 3D yang super flashy. Sekarang, setelah bertahun-tahun vakum, Square Enix akhirnya ngumumin proyek baru yang bikin komunitas gamer langsung heboh: New Dissidia Final Fantasy Mobile.

Kabar ini muncul lewat teaser pendek di akun resmi Square Enix. Cuma logo, sedikit efek suara pedang, dan tagline “Reignite the Battle of Legends.” Tapi buat fans FF, itu udah cukup buat bikin hype langsung meroket. Dalam hitungan jam, tagar #NewDissidia naik ke trending, dan gamer di seluruh dunia mulai nebak-nebak bakal kayak apa bentuknya?

Yang menarik, Square Enix nggak nyebut ini sebagai “fighting game” biasa. Mereka menyebutnya “Team Boss Battle Arena”. Dari namanya aja udah kedengeran beda kayak gabungan antara co-op raid battle dan arena fighting klasik. Bayangin aja, lo dan beberapa pemain lain kerja sama ngelawan boss super gede kayak Bahamut atau Gilgamesh, tapi dalam gameplay secepat Dissidia PSP dulu.

Teaser-nya juga nunjukin siluet karakter-karakter legendaris: Cloud, Sephiroth, Lightning, Noctis ‘basically all the cool kids of Final Fantasy. Jadi bisa dipastikan roster-nya bakal bikin fans lama nostalgia, sekaligus ngenalin karakter-karakter klasik ke generasi baru yang mungkin cuma kenal Cloud dari Fortnite.

Yang bikin makin seru, Square Enix lagi lumayan agresif nih dalam ngidupin IP lawasnya. Setelah Final Fantasy VII: Ever Crisis sukses besar di mobile, mereka kayaknya sadar bahwa pasar smartphone bukan cuma tempat buat gacha, tapi ruang kreatif buat ngenalin ulang franchise lama ke audiens baru.

Dan dengan hype New Dissidia ini, sepertinya mereka tahu betul: nostalgia masih jadi senjata paling ampuh di industri game.

Gameplay dan Hype: Square Enix Paham Cara Main di Era Mobile

Kalau kita ngomong Dissidia, yang paling diingat tentu sistem battle-nya. Game ini bukan fighting biasa. Di dalamnya ada sistem Bravery vs HP Attack, di mana lo harus ngumpulin “Bravery Points” dulu sebelum bisa ngasih damage ke HP lawan. Ini bikin gameplay-nya bukan cuma soal refleks, tapi juga strategi dan timing semacam high-speed mind game dalam arena 3D.

Kalau sistem ini dibawa lagi ke versi mobile, bayangin betapa intensnya pertarungan real-time di smartphone. Tapi tentu aja, Square Enix nggak cuma ngopi sistem lama. Dengan label Team Boss Battle Arena, kayaknya mereka pengin bikin gameplay yang lebih kolaboratif dan sosial. Lo nggak cuma duel 1v1, tapi bisa mabar bareng teman buat ngelawan boss legendaris yang brutal.

Bocoran di komunitas Jepang bahkan sempat nyebut fitur bernama “Legend Sync” semacam sistem di mana lo bisa “sinkronisasi” sama karakter legendaris buat dapetin kekuatan unik dan storyline pendek. Jadi, selain battle, ada sisi RPG-nya juga yang bisa bikin pemain betah main jangka panjang.

Dari sisi teknis, Square Enix punya reputasi kuat di grafis mobile. Ever Crisis aja bisa tampil kayak mini-console game. Jadi kemungkinan besar New Dissidia bakal tampil super kinclong efek partikel, animasi serangan, dan desain karakter yang bikin layar HP lo berasa kayak layar PS5 mini.

Tapi tentu aja, di balik euforia, ada juga kekhawatiran klasik: monetisasi. Banyak gamer berharap game ini nggak jatuh ke jebakan gacha berat kayak beberapa proyek Square Enix sebelumnya. Tapi melihat bagaimana Ever Crisis dikelola (relatif fair buat pemain gratisan), harapan tetap besar kalau Dissidia bakal pakai sistem yang lebih bersahabat.

Reaksi fans sejauh ini campur antara hype dan hati-hati. Di Reddit, banyak yang bilang, “Please don’t make this a gacha hell, just let us play the damn heroes.” Tapi mayoritas tetap antusias karena ini adalah franchise yang punya tempat spesial di hati gamer FF. Apalagi kalau gameplay-nya bisa ngasih sensasi “arena chaos” kayak zaman PSP dulu, dijamin ramai.

Refleksi: Antara Nostalgia, Inovasi, dan Masa Depan Final Fantasy

Yang bikin menarik, New Dissidia Final Fantasy Mobile bukan sekadar proyek nostalgia. Ini adalah bukti kalau Square Enix masih ngerti bagaimana cara ngobrol sama dua generasi gamer sekaligus.

Buat gamer lama, ini kesempatan buat ngulang momen masa muda ngeliat Cloud ngelawan Kefka lagi, tapi kali ini bisa lo mainin sambil nongkrong di coffee shop, bukan di depan TV tabung. Sementara buat gamer baru, ini jadi gateway buat masuk ke dunia Final Fantasy yang luas banget.

Secara strategi, langkah ini masuk akal banget. Industri mobile gaming sekarang bukan cuma soal casual player. Banyak gamer serius yang main di smartphone karena praktis dan aksesibel. Jadi masuknya Dissidia ke mobile bisa jadi langkah cerdas buat ngejembatani antara pemain kasual dan fans hardcore.

Dan dari sisi arah besar, Square Enix lagi bangun semesta Final Fantasy yang hidup di semua platform: FFVII Rebirth buat konsol, Ever Crisis buat mobile RPG lovers, dan New Dissidia buat pemain yang cari aksi cepat dan kompetitif. Mereka nggak sekadar jual game, tapi membangun ekosistem.

Gue pribadi ngerasa ini langkah yang keren banget. Karena, jujur, dunia game butuh lebih banyak proyek yang berani ngegabungin nostalgia vibes dengan gameplay yang relevan buat era sekarang. Square Enix paham betul itu.

Dan siapa tahu, kalau New Dissidia sukses, mungkin kita bakal lihat spin-off lain yang bangkit kayak Crisis Core Arena, atau bahkan Final Fantasy Tactics Mobile. Dunia Final Fantasy masih punya segunung cerita dan karakter yang bisa dieksplorasi.

Pada akhirnya, New Dissidia Final Fantasy Mobile bukan cuma soal Cloud dan Sephiroth berantem lagi. Ini soal bagaimana nostalgia bisa berevolusi tanpa kehilangan jiwanya. Square Enix kayaknya udah nemuin titik manis antara masa lalu dan masa depan.

Kalau semua berjalan sesuai rencana, 2025 bisa jadi tahun di mana battle of legends beneran “reignite” dan kali ini, semua orang bisa ikut nimbrung langsung dari genggaman tangan mereka.

Visited 2 times, 1 visit(s) today
Close